Apa Itu Cryptocurrency?


Tahun 2017 adalah tahunnya mata uang digital. Hampir di semua lini pemberitaan dan percakapan media sosial tidak pernah luput menyentil primadona yang satu ini. Penyebab utamanya, apa lagi kalau bukan karena harga “salah satu spesies”-nya yang meroket, Bitcoin.

Tidak heran kalau kemudian banyak pihak yang penasaran dan akhirnya mencoba mencari tahu tentang “fenomena apa lagi ini?” dengan berbagai cara. Ada yang bertanya ke mesin pencarian, menyimak pemberitaan di media massa, bahkan merecoki generasi muda yang dianggap lebih paham.

Setelah membaca tulisan ini, semestinya Anda akan jadi paham dengan yang namanya cryptocurrency. Dan meskipun Anda belum memutuskan untuk ikut “terjun” sekalipun, pengetahuan yang telah diperoleh toh tetap bisa disombongkan ke orang lain yang belum mengerti.

Apa itu cryptocurrency?

Sebelum masuk ke bahasan ini, ada baiknya kita mundur ke belakang dan kembali mengenal Satoshi Nakamoto. Pseudonim yang sampai sekarang tidak diketahui siapa orang di baliknya tersebut menemukan Bitcoin di 2008. Usaha untuk menemukan mata uang baru sebetulnya sudah ada sejak lama. Namun, tidak ada yang berhasil mencapai permukaan semulus Bitcoin.

Bitcoin disebut sebagai cryptocurrency pertama dan paling penting sampai saat ini. Tak heran kalau kemudian valuasinya pun jadi yang paling tinggi dibandingkan kerabatnya yang lain. Karena bermula dari Bitcoin, cryptocurrencies lain yang hadir setelahnya turut mengadopsi sistem yang sama: sistem elektronik tunai berbasis peer-to-peer (terdesentralisasi). Menyebar. Tidak terpusat. Bebas dari intervensi negara mana pun.

Penemuan Nakamoto ini seolah menjadi jawaban atas harapan yang ingin dicapai di era 90-an. Kala itu, banyak pihak yang berusaha membuat mata uang digital (digital cash), tetapi berujung kegagalan. Bitcoin lancar jaya sebab ia sukses menemukan sistem tunai digital yang akhirnya tidak terpusat.

Keputusan penggunaan sistem desentralisasilah yang akhirnya menjadi cikal bakal kelahiran cryptocurrency. Di kondisi ini, kegagalan validitas transaksi maupun usaha penipuan transaksi mustahil terjadi.

Nah, dari sinilah kemudian kita akan lebih mudah memahami definisi cryptocurrency. Pengertian gampangnya, cryptocurrency adalah sekumpulan data terbatas dalam sebuah database yang tidak bisa diubah oleh seorangpun kecuali dia benar-benar bisa meretas sistem mata uang ini di seluruh dunia.

Sebenarnya pengertian di atas tidak jauh beda dengan pengertian mata uang reguler. Rupiah misalnya: adalah sistem pembayaran sah yang diakui di Indonesia dan tidak bisa diubah oleh siapapun kecuali dia mampu meruntuhkan sistem pembayaran yang sudah ada di negara ini.


Cryptocurrency tergantung pada konfirmasi.

Setiap kali ada transaksi yang terjadi, transaksi itu akan segera dikenali oleh seluruh jaringan. Namun, sah atau tidaknya transaksi tergantung pada konfirmasi sistem. Konfirmasi adalah konsep mendasar dari cryptocurrency.

Sejauh transaksi yang terjadi belum terkonfirmasi, statusnya bakal terus pending (tertunda). Akan tetapi, apabila sudah terkonfirmasi, transaksinya tidak bisa diubah oleh siapa pun. Bedakan dengan sistem bank yang bisa mengoreksi uang yang salah transfer. Di cryptocurrency, hal tersebut sia-sia untuk dilakukan (kecuali Anda mengenal siapa pemilik wallet salah transfer yang dituju). Seluruh catatan transaksi itu akan terekam dalam sebuah jaringan bernama blockchain.

Siapa yang bertugas mengonfirmasi transaksi? Jawabannya sederhana: miners alias para penambang. Mereka akan mengambil transaksi, menandainya sebagai transaksi yang sah, dan menyebarkannya ke jaringan. Setelah transaksi disahkan oleh penambang, setiap node harus menambahkan catatan itu ke dalam database yang menjadi bagian dari blockchain.

Atas kerjanya sebagai pengonfirmasi, para penambang diberi imbalan berupa token cryptocurrency (misalnya dibayar dengan Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin, Monero, dan sebagainya). Penjelasan lebih lengkap tentang “para penambang mata uang digital” ini akan kami tuliskan di artikel terpisah.

Itulah gambaran tentang spesies baru bernama cryptocurrency. Fenomena yang disebut banyak kalangan sebagai emasnya dunia digital. Aset yang terlepas dari kepentingan politik, menjanjikan kenaikan nilai dari waktu ke waktu, bisa digunakan di seluruh dunia, dan tentu saja bersifat anonim.
close